Program Studi Ekonomi Syariah (ESI) dan Perbankan Syariah (PBS) Fakultas Agama Islam dan Pendidikan Guru (FAIPG) Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor selenggarakan Kuliah Umum bersama Asosiasi Fintech Syariah (AFSI) pada Senin (19/09/2022) secara daring melalui zoom meeting. Mengusung tema Tingkatkan Literasi Teknologi Keuangan Berbasis Syariah pada Generasi Z kegiatan ini mendatangkan narasumber yakni Wakil Kepala Eksekutif Securities Crowdfunding (ESC) AFSI sekaligus CEO URUN – RI (Fintech SCF Syariah) Budiman Indrajaya serta dipandu oleh moderator Sekretaris PRODI ESI Muhammad Amin S.H.I.,M.Si. Peserta webinar kuliah umum diikuti oleh 130 orang yang terdiri dari mahasiswa internal dari Universitas Djuanda dan mahasiswa eksternal dari berbagai Universitas, dosen-dosen Unida Bogor, dan pengikut AFSI.

Fintech merupakan penggabungan antara jasa keuangan dan teknologi sehingga menjadi sebuah inovasi dalam mengubah atau menciptakan model bisnis. Fintech Syariah merupakan fintech yang menyelenggarakan aktivitas bisnisnya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. secara singkat fintech yaitu sebuah lembaga teknologi keuangan yang berbasis syariah.

“Adapun tantangan yang harus dihadapi yaitu kurangnya literasi fintech syariah dan kurangnya akses permodalan start-up,” jelas Budiman Indrajaya

Lebih lanjut narasumber menjelaskan adapun model bisnis yang sudah berjalan yaitu peer to peer landing dan securities crowfunding (SCF). Peer to peer landing merupakan  penyelenggaraan jasa keuangan untuk mempertemuka pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman dalam rangka melakukan pinjam meminjam melalui sistem elektronik. Yang dimana keuntungannya bisa mencapai 20% - 30% pertahunnya

Securities crowdfunding adalah sistem pendanaan UMKM yang membutuhkan dana dari investor dengan patungan. Keuntungan yang didapatkan investor berupa dividen dari keuntungan usaha yang didanai peer to peer landing memiliki kekurangan tetapi itu tidak akan berpengaruh apabila kita menjalankannya sesuai aturan dan masih ada dalam lingkaran sistem yang ada.

Budiman Indrajaya menuturkan, mengutip pandangan menurut Mc Kinsey bahwa pengaruh teknologi di era new normal yaitu market share global produk digital telah mencapai 55% meningkat dari 35% pada akhir 2019. Potensi fintech syariah di indonesia mencakup 3 hal yaitu inklusi finansial, keberlanjutan dan keuangan sosial islam. Adapun peluang dari fintech syariah pada gen z yaitu meningkatnya kesadaran masyarakat muslim untuk melakukan aktivitas ekonomi dan keuangan sesuai dengan syariah.

“Alhamdulillah kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Budiman Indrajaya selaku Wakil Kepala Eksekutif Securities Crowdfunding (ESC) AFSI sekaligus CEO URUN – RI (Fintech SCF Syariah) telah berkenna memberikan literasi kepada mahasiswa ekonomi syariah dan perbankan syariah Universitas djuanda mengenai Fintech Syariah. Dengan adanya literasi ini kami berharap kedepannya mahasiswa/i mampu mengoptimalkan literasi keuangan digital syariah khususnya pada generasi Z,” pungkas Dekan FAIPG Zahra Khusnul Lathifah, M.Pd.I.