بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Apa jadinya masa depan bangsa tanpa kyai dan pesantren? Demikian tema dari seminar nasional tentang menajemen pesantren yang digelar oleh himpunan mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam FKIP Unida pada 8 Mei 2018. Acara dimulai pukul 08.00 dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Nurul Fauziah Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam Universitas Djuanda dan dilanjutkan dengan sambutan dari Dr. Amir Mahrudin M.Pd.I selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. "Pondok pesantren merupakan cikal bakal bangsa Indonesia. Andaikan tidak dijajah oleh Belanda, maka pola kehidupan pesantren lah yang akan berkembang di Indonesia", ungkap beliau dalam sambutannya. Seminar nasional ini menghadirkan sejumlah narasumber, seperti : 1. Prof. Dr. Usman Abubakar, M.A. (Guru Besar IAIN Surakarta), 2. Dr Geovani Van Rega (Ahli Pendidikan Islam dan pendiri Yayasan Al-Kasyaf), dan 3. Dr Syamsuddi Ali Nasution, M.A. (Dosen Manajemen Pendidikan Islam Universitas Djuanda dan Pimpinan Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Bina Madani). Sedangkan yang menjadi moderator dalam acara ini adalah Omon Abdurrakhman, M,Pd.I. (Dosen Manajemen Pendidikan Islama Universitas Djuanda). Pemaparan materi diawali oleh keynote speaker, Dr. H. Martin Roestamy, S.H., M.H. (ketua pembina YPSPIAI dan Pondok Pesantren Bina Tauhid). Dalam penyamapaiannya, beliau memaparkan tentang konsep pengembangan pondok pesantren mahasiswa yang saat ini tengah dilakukan di YPSPIAI. [caption id="attachment_680" align="aligncenter" width="360"] Keynote speaker: Dr. H. Martin Roestami, S.H., M.H.[/caption] Acara ini dibuka secara resmi oleh wakil rektor I Unida, Dr. Elis Dihansih, M.Si. Acarajuga dihadiri pula oleh sejumlah pimpinan pondok pesantren tradisonal dan modern, sivitas akademik Universitas Djuanda, dosen, para tamu undangan, dan para mahasiswa Universitas Djuanda serta dari Universitas lainnya. (adm)