Kelompok 9 KKN Tematik Fakultas Agama Islam dan Pendidikan Guru (FAIPG) Universitas Djuanda (UNIDA) melaksanakan kegiatan "Seminar Pendidikan Wajib Belajar 12 tahun dan Manfaat Tanaman Organik Bagi kesehatan" dengan menghadirkan Dr. Rusi Rusmiati Aliyyah, M.Pd selaku Dosen FAIPG UNIDA yang juga merupakan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kelompok 9 dan Gian Lukisandy Kurniawan, MP dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikurtura Provinsi Jawa Barat sebagai narasumber. Kegiatan seminar ini dilaksanakan pada Jum’at (11/08/2023) di Taman Baca Masyarakat, Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor.

 Rahma Kartika selaku Ketua Panitia menuturkan bahwa program wajib belajar 12 tahun atau sering disebut dengan program pendidikan menengah universal merupakan upaya lanjutan dari program wajib belajar 9 tahun, hal ini menjadi program kinerja Kelompok 9 KKN Tematik FAIPG UNIDA di Desa Ciadeg, bersamaan dengan program pengentasan stunting.

 “Sejalan dengan hal tersebut, warga desa perlu menyadari bahwasanya Pendidikan merupakan hal yang penting. Adapun mengenai tanaman organik ini menjadi manfaat dan salah satu Langkah untuk menanggulangi stunting, sehingga diharapkan warga desa dapat mengetahui dan memahami tanaman-tanaman organik apa saja yang bermanfaat bagi Kesehatan,” tuturnya pada saat memberikan sambutan.

 Senada dengan hal tersebut, Ketua Kelompok 9 KKN Tematik FAIPG UNIDA Ujang Ahmad Fahrudin mengatakan, pendidikan yang baik dapat membantu membentuk pribadi yang berintegritas, bertanggung jawab, dan memiliki etika yang baik. Tentu, bukan hanya pendidikan, tetapi juga bagaimana mengenai kesehatan berpengaruh besar pada proses pembentukan pribadi yang sehat.

 Turut hadir, Iwo, perwakilan pemerintah Desa Ciadeg dalam kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada Kelompok 9 KKN Tematik FAIPG UNIDA yang telah menyelenggarakan program melalui kegiatan-kegiatan nyata.

 “Alhamdulillah, kami sampaikan terima kasih kepada mahasiswa beserta dosen pembimbing dari UNIDA yang telah melaksanakan kegiatan KKN di Desa Ciadeg. Besar harapan kami, salah satunya melalui kegiatan para warga dapat lebih mengetahui dan memahami betapa pentingnya aspek pendidikan dan kesehatan yang saling terkait ini,” ucapnya.

 Pada sesi pemaparan materi pertama, Gian Lukisandy Kurniawan, M.P menjelaskan terkait dengan pentingnya menjaga makanan untuk konsumsi. Ia menyarankan agar mengkonsumsi makanan yang tidak mengandung bahan kimia.

 Makanan yang tidak mengandung zat-zat kimia berbahaya tersebut, diantaranya seperti sayuran dan buah-buahan yang ditanam dengan pupuk organik yaitu pupuk yang didapat dari limbah kambing, ayam dan tumbuhan.

 “Makanan yang baik adalah makanan yang tidak terdapat bahan-bahan kimia yang berbahaya,” terangnya.

 Gian Lukisandy Kurniawan, M.P menunjukkan, dampak dari mengkonsumsi makanan sembarangan yang tidak terjaga bisa terlihat dari segi pertumbuhan dan keadaan kesehatannya.

 Selanjutnya, pada pemaparan materi kedua yang disampaikan oleh Dr. Rusi Rusmiati Aliyyah, M.Pd menjelaskan tentang peraturan pemerintah mengenai program wajib belajar 12 tahun.

 “Program wajib belajar 12 tahun ini menjadi urgensi, yang sebetulnya dalam program ini sudah ada pihak yang menjamin. Sehingga, perlu kesadaran lebih untuk kita bisa meyakinkan diri bahwa pendidikan sangatlah penting untuk masa depan,” ujarnya.

 Dr. Rusi Rusmiati Aliyyah, M.Pd juga menyampaikan tentang faktor-faktor penyebab anak putus sekolah serta strategi pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan program wajib belajar 12 tahun. 

 “Dengan program wajib belajar ini, bertujuan diantaranya yakni untuk mengurangi pengangguran, mengurangi kemiskinan dan mengurangi pernikahan dini,” jelasnya.