Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Dosen Universitas Djuanda (UNIDA) menggelar pelatihan dan pendampingan pemasaran digital melalui model RACE kepada pengurus BUMDes Jaya Laksana di Desa Wates Jaya, Kabupaten Bogor semenjak bulan Juli hingga September 2024.

Kegiatan yang mengangkat tema “Pengembangan Pemasaran dan Kapasitas Produksi Kopi Lokal Melalui Model Reach, Act, Convert, dan Engage (RACE) Dalam Peningkatan Usaha BUMDes Jaya Laksana Bogor” ini merupakan bagian dalam upaya meningkatkan usaha kopi lokal di Desa Wates Jaya, Kabupaten Bogor.

BUMDES Jaya Laksana mulai mengelola kopi lokal semenjak tahun 2019 hingga saat ini. Masyarakat dan pecinta kopi juga telah banyak yang mengenal kopi BUJAL (singkatan dari BUMDes Jaya Laksana), meskipun masih terbatas kepada masyarakat sekitar Desa Wates Jaya dan pihak pemerintahan desanya.

Namun, pemasaran yang selama ini dilakukan hanya sebatas dari mulut ke mulut dan pameran bazar yang diprogramkan oleh pihak desa, kecamatan atau kabupaten. Sedangkan pemasaran secara online melalui media sosial atau media digital tidak aktif dimanfaatkan sebagai promosi. Sehingga strategi pemasaran kopi BUJAL tidak variatif dan tidak menunjang terhadap peningkatan penjualan kopi.

Wildan Munawar, SEI., MA selaku ketua Tim PKM menggelar pelatihan kepada pengurus BUMDes dengan tujuan memperkenalkan model RACE sebagai solusi dalam mengembangkan pemasaran digital pada Sabtu (10/8/2024).

Model RACE, yang meliputi Reach (Jangkau), Act (Bertindak), Convert (Konversi), dan Engage (Libatkan), merupakan pendekatan strategis yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas pemasaran dan penjualan.

Pelatihan implementasi model RACE ini melibatkan serangkaian workshop, sesi konsultasi, dan pendampingan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana cara menjangkau pelanggan, mendorong interaksi, mengkonversi leads menjadi penjualan, dan menjaga hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

"Pelatihan ini sangat berharga bagi kami," kata Ayi, ketua Bumdes Jaya Laksana.

"Dengan menerapkan model RACE, kami berharap dapat meningkatkan penjualan produk kopi kami, pemasarannya lebih berkembangan dan jangkauan pemasarannya lebih luas serta menarik lebih banyak pelanggan," tambahnya.

Dalam sesi pelatihan, peserta diajarkan tentang berbagai teknik pemasaran digital dan tradisional yang dapat diterapkan untuk masing-masing tahap model RACE. Misalnya, pada tahap Reach, mereka diperkenalkan pada strategi media sosial untuk menarik perhatian pelanggan baru dengan membuat konten menarik. Pada tahap Act, mereka mempelajari cara membuat penawaran menarik dan meningkatkan interaksi dengan calon pelanggan. Untuk tahap Convert, fokusnya adalah pada bagaimana mengoptimalkan proses penjualan untuk meningkatkan konversi, sedangkan tahap Engage berfokus pada teknik menjaga hubungan baik dengan pelanggan untuk memastikan kepuasan dan loyalitas mereka.

"Program ini merupakan langkah dan upaya kita bersama dalam mengembangkan pemasaran kopi lokal yang menjadi bagian dalam usaha BUMDes Jaya Laksana sekaligus implementasi kolaborasi antara Universitas Djuanda dengan BUMDesa Wates Jaya yang diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi perkembangan usaha BUMDes," ujar Yulianingsih, MM selaku narasumber, tim PKM Dosen UNIDA.

Adapun program ini didanai oleh Kemendikbudristek melalui Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat. Setelah pelatihan, Tim PKM juga melakukan pendampingan-pendampingan dan monitoring melibatkan mahasiswa serta dosen dari Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam dan Pendidikan Guru (FAIPG) dan Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan hingga akhir tahun 2024.