Mahasiswa KKN-T kelompok 6 Fakultas Agama Islam dan Pendidikan Guru (FAIPG) Universitas Djuanda (UNIDA) telah melaksanakan program inovatif bertajuk “Kreativitas Cegah Stunting Anak Sejahtera” di Desa Pasir Jaya. Kami menghadirkan 2 mahasiswa FIPHAL  sebagi narasumber yang dimana lebih unggul dalam menyampaikan informasi yang komprehensif tentang PMT. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan solusi praktis dalam mencegah stunting, khususnya melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang berbahan dasar labu kuning. (13/08/2024 )

 

Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang masih menjadi tantangan di Indonesia, terutama di wilayah pedesaan. Mahasiswa KKN menyadari pentingnya intervensi gizi sejak dini, khususnya pada balita dan ibu hamil. Dalam program ini, mahasiswa memperkenalkan puding labu kuning sebagai alternatif PMT yang bergizi, mudah diolah, dan disukai oleh anak-anak

 

Puding labu kuning dipilih karena kaya akan vitamin A, serat, dan antioksidan yang baik untuk pertumbuhan anak. Selain itu, labu kuning juga mudah didapatkan dan terjangkau, sehingga dapat menjadi solusi jangka panjang bagi keluarga di desa tersebut. Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN tidak hanya memberikan pelatihan pembuatan puding labu, tetapi juga mengadakan sosialisasi tentang pentingnya gizi seimbang untuk tumbuh kembang anak. 

Puding labu kuning merupakan solusi praktis dan berkelanjutan bagi masyarakat desa dalam mencegah stunting serta merupakan contoh bagaimana bahan makanan lokal yang sering diabaikan bisa diolah menjadi PMT yang bernutrisi tinggi. Program ini mendapat sambutan positif dari warga desa. Selain pelatihan dan sosialisasi, mahasiswa KKN-T juga mendistribusikan 50 cup puding labu kuning sebagai PMT diposyandu Krisan 02, Kp. Pasir Menjul, Desa Pasir Jaya, sebagai sasaran kegiatan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen mahasiswa KKN-T untuk membantu pemerintah dalam mengurangi angka stunting di Indonesia. Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, diharapkan program ini dapat berjalan secara berkelanjutan bahkan setelah kegiatan KKN-T selesai.