Dalam rangka mendukung program pemerintah menurunkan angka stunting di Indonesia, Mahasiswa Program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Djuanda Kelompok 4 Desa Wates Jaya melaksanakan kegiatan penyuluhan guna cegah stunting di Posyandu Kampung Lengkong, Cigombong. Kegiatan ini menargetkan ibu hamil dan ibu dengan balita demi meningkatkan pengetahuan para ibu mengenai pentingnya mengenal gejala stunting serta pencegahannya sejak dini pada anak balita yang dimulai dari masa kehamilan ibu. (19/08/2024)

Kegiatan penyuluhan disampaikan oleh mahasiswa dimulai dengan membagikan flyer dan telur puyuh, dilanjutkan dengan sesi edukasi yang interaktif yang mencakup materi mengenai pentingnya menjaga gizi ibu hamil, pemberian ASI eksklusif, pemenuhan gizi seimbang untuk balita, serta cara-cara menjaga kebersihan lingkungan yang dapat mencegah penyakit penyebab stunting.

Dalam penyuluhan ini didampingi oleh Bidan Yuni selaku Bidan yang bertugas di Posyandu Kampung Lengkong. "Nah ibu-ibu, sambil dijelaskan sambil dibuka dan dibaca flyer yang sudah dibagikan." Terangnya kepada ibu-ibu yang hadir. "Jadi, stunting itu dicegah mulai dari kandungan ya, ibu hamil harus menjaga gizi yang dimakan. Cegah stunting itu lebih mudah ketika umur anak dibawah 2 tahun, ketika anak sudah 2-5 tahun mulai agak sulit untuk melakukan pencegahan stunting, masih bisa tetapi lebih lambat prosesnya" Lanjutnya.

Penyuluhan cegah stunting yang telah dilakukan mendapat respon sangat baik dari ibu-ibu yang hadir di Posyandu hari itu. Interaksi yang terjalin pada saat penyuluhan memperlihatkan bagaimana ibu-ibu aktif bertanya dan berdikusi mengenai keluhan yang dialami oleh anaknya, seperti anak yang sulit makan, BAB anak tidak teratur, dan sebagainya. Hal ini menandakan bahwa kegiatan penyuluhan telah berhasil sedikit demi sedikit membuka pikiran para ibu yang hadir mengenai pentingnya kenali gejala dan cegah stunting pada anak.

Diharapkan, melalui penyuluhan ini, masyarakat Kampung Lengkong, terutama para ibu, semakin sadar dan semakin aktif bertindak untuk mencegah stunting dan mampu menerapkan pola asuh serta pemberian gizi yang tepat bagi anak-anak mereka. Dengan demikian, generasi penerus dapat tumbuh sehat dan kuat, serta terbebas dari risiko stunting yang dapat menghambat perkembangan mereka di masa depan.