Fakultas Agama Islam dan Pendidikan Guru (FAIPG) Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor selenggarakan Workshop Readlines of Human Resources and The Role of Learning in Facing The Changing Era of The 21st Century yang diselenggarakan secara luring di Aula Gedung C UNIDA Bogor pada 7 Oktober 2022. Kegiatan tersebut diisi oleh Dosen program studi Manajemen Pendidikan Islam FAIPG UNIDA Bogor sekaligus Direktur Eksekutif Yayasan Pusat Studi Pengembangan Islam Amaliyah Indonesia (YPSPIAI), Dr. Hj. R. Siti Pupu Fauziah, S.Pd.I., M.Pd.I, Dosen Universiti Utara Malaysia (UUM), Assoc. Prof. Dr. Tengku Faekah Bt Tengku dan Assoc. Prof. Dr. Hasniza Binti Nordin serta dihadiri oleh Rektor UNIDA Bogor, Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H beserta jajaran dan Dekan FAIPG UNIDA Bogor, Dr. Zahra Khusnul Latifah, S.Pd.I., M.Pd.I beserta jajaran.
Rektor UNIDA Bogor, Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting dalam rangka mencapai Visi dan Misi UNIDA. Selanjutnya kegiatan ini juga merupakan implementasi dari Kerjasama UNIDA Bogor dan UUM.
"Saat ini UNIDA Bogor khususnya dosen, tenaga akademik dan mahasiswa harus mampu mengembangkan dan menerapkan pola-pola baru untuk menghadapi era abad 21. Dimana Program Belajar Mandiri yang menerapkan pemanfaatan inovasi teknologi dan teknologi informasi sangat diminati dalam menghadapi situasi pandemi masa lalu. Sebagai konsekuensi dari fokus abad 21, UNIDA khususnya FAIPG UNIDA Bogor bekerjasama dengan UUM menyelenggarakan workshop yang sangat penting ini," ungkap Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H.
Dekan FAIPG UNIDA Bogor, Dr. Zahra Khusnul Latifah, S.Pd.I., M.Pd.I dalam sambutannya menyatakan bahwa ini menjadi momen berharga karena narasumber-narasumber dalam workshop kali ini sangat hebat baik narasumber dari UNIDA Bogor maupun dari Malaysia khusnya dari UUM.
"Semoga kegiatan ini mendatangkan ilmu yang bermanfaat dan pencerahan untuk kita semua. Diharapkan para peserta dapat memanfaatkan ilmu yang didapat dark workshop ini bagi institusinya masing-masing. Materi-materi saat ini sangat bermanfaat yang mungkin kita tidak pernah dengar ataupun jadi penguatan bagi ilmu yang kita miliki. Terima kasih juga kepada seluruh pihak yang terkait dengan kegiatan ini semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar sampai selesai nanti," ungkap Dr. Zahra Khusnul Latifah, S.Pd.I., M.Pd.
Selanjutnya Dr. Hj. R. Siti Pupu Fauziah, S.Pd.I., M.Pd.I dalam paparan meterinya yang berjudul "Membangun Karakter dalam Pengajaran dan Pembelajaran di Era Digital" menyatakan bahwasanya pada saat ini dalam dunia pendidikan sudah didigitalisasikan maka guru harus mengusai teknologi karena guru yang masih konvensional maka akan ditinggalkan oleh muridnya. Kepentingan dalam menguasai teknologi adalah karakter guru, maka yang lebih baik yaitu guru menguasai teknologi bukan teknologi menguasai guru. Guru saat ini harus melek akan teknologi sehingga dapat mengikuti perkembangan teknologi terutama teknologi dalam bidang pendidikan. Konsep pembelajaran abad 21 ada empat yang diantaranya yaitu critical thinking and problem solving yang dimana peran peserta didik dalam penerapan pendidikan abad 21 adalah belajar secara kolaboratif, belajar berbasis masalah dan memiliki kemampuan high order thinking serta belajar mengajukan pertanyaan.
"Konsep lainnya yaitu Creative and Innovation dimana anak-anak yang memiliki kreativitas tinggi mampu berkipikir dan melihat masalah dari berbagai sisi atau perspektif. Konsep ketiga yaitu Collaboration dimana tujuan kerja sama ini agar peserta didik mampu bekerja lebih efektif dengan orang lain, meningkatkan empati dan bersedia menerima pendapat yang berbeda. Konsep keempat yaitu communication yaitu keterampilan ini terdiro dari sejumlah sub-skill seperti kemampuan berbahasa yang tepat sasaran, kemampuan memahami kontekskonteks serta kemampuan membaca pendengar untuk memastikan pesannya tersampaikan. Ada pun untuk karakteristik guru abad 21 yaitu diantaranya harus pembelajar seumur hidup, kreatif, inovatif, melek literasi digital, refleksi, berkolaborasi, menjadikan murid sebagai subjek pembelajaran serta melakukan pendekatan yang beragam," ungkap Dr. Hj. R. Siti Pupu Fauziah, S.Pd.I., M.Pd.I.
Pada Kesempatan yang sama, Assoc. Prof. Dr. Tengku Faekah Bt Tengku dalam paparan materinya yang berjudul "Teacher Competencies in The 21st Century Learning : Changes and Challanges" menyampaikan bahwa ada beberapa perbedaan antara kelas konvensional dan kelas abad 21 yang pada kelas konvensional diantaranya yaitu pembelajaran berpusat pada guru, siswa seperti kapal kosong, sumber belajar terbatas, belajar menghapal, pembelajaran pasif, penguasaan konten, interaksi terbatas dan reseptif sedangkan untuk kelas abad 21 diantaranya yaitu pembelajaran berpusat pada peserta didik, siswa membangun proses pembelajaran, digitalisasi, gloalisasi, aktif, pembelajaran yang berarti, belajar dengan praktik, berbasis pertanyaan, berkolaborasi, berbagi serta reflektif oleh karena itu guru hendaknya dalam pembelajaran di kelas menggunakan kelas abad 21 karena menyesuaikan dengan kondisi pendidikan saat ini.
“Kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki di abad 21 khususnya untuk guru diantaranya keterampilan komunikasi yang efektif, keterampilan belajar dan inovasi, keterampilan mengolah informasi, media dan teknologi serta keterampilan dalam kehidupan dan karir,” ungkap Assoc. Prof. Dr. Tengku Faekah Bt Tengku