Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HIMA PGSD) bersama Mahasiswa Semester 3 PGSD Fakultas Agama Islam dan Pendidikan Guru (FAIPG) Universitas Djuanda (UNIDA) selenggarakan Pelatihan Media Pembelajaran Sekolah Dasar (SD) secara virtual menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings pada Sabtu, 14 Januari 2023. Kegiatan tersebut diisi oleh Dosen PGSD UNIDA, Anne Effane, M.Pd.I, Resti Yektyastuti, M.Pd dan Alumni PGSD UNIDA dan Guru SMP Yapissa Cicurug, Siti Nur Paridotul Ramadhan, S.Pd.
Sekrataris Program Studi PGSD, Sobrul Laeli, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwasanya program studi PGSD sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan ini karena sangat baik untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam pengembangan media pembelajaran SD yang merupakan kemampuan wajib dalam menjadi seorang guru SD professional.
“Narasumber yang berasal dari dosen PGSD dan alumni PGSD membuktikan bahwa program studi PGSD menunjukkan kualitas yang sangat baik, dari kapasitas dosen dan dari alumni. Dengan kolaborasi bersama Hima PGSD juga menunjukkan bahwa mahasiswa PGSD memiliki kapasitas dalam pembelajaran abad 21 saat ini yang memiliki ciri kolaborasi,” ungkap Sobrul Laeli, M.Pd.
Ketua HIMA PGSD, Muhammad Ridwan dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pelatihan media pembelajaran SD merupakan agenda rutin tahunan dari prodi PGSD. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Hima PGSD terutama untuk program mengembangkan minat dan bakat mahasiswa. Hasil pelatihan ini selanjutnya akan ditampilkan pada pameran media pembelajaran SD yang dirangkai dengan pentas seni pada tanggal 28 Januari 2023 mendatang.
Selanjutnya Dosen PGSD FAIPG UNIDA, Anne Effane, M.Pd.I dalam paparan materinya mengenai media digital yang menarik menyatakan bahwasanya media pembelajaran interaktif yang menarik akan dapat meningkatkan students engagement (keterlibatan siswa) dalam proses pembelajaran. Supaya proses penyampaian materi dalam proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan dapat menarik perhatian siswa, guru pintar harus melakukan berbagai macam persiapan dan mengasah kreativitas. Media pembelajaran yang interaktif sangatlah penting untuk menunjang proses pembelajaran. Salah satu contoh media pembelajaran yang populer digunakan saat ini adalah media interaktif berupa video pembelajaran. Dan sebagai kata kunci untuk guru dalam mengambangkan media pembelajaran yaitu harus up to date.
“Up to date adalah salah satu kata kunci yang harus guru pintar ingat dalam membuat media pengajaran. Sebagai contoh di era digital seperti saat ini, guru pintar perlu juga disesuaikan dengan perkembangan pembelajaran dan tren yang sedang berkembang. Siswa saat ini lebih tertarik dengan hal-hal berbau teknologi. Tidak heran jika mereka juga sangat tertarik dengan media-media pembelajaran yang berbasis teknologi yang interaktif dan menyenangkan. Contoh media pembelajaran interaktif yang populer saat ini adalah multimedia interaktif seperti video pembelajaran, games digital, buku digital, power point dan lain sebagainya,” ungkapnya.
“Berikut ada beberapa daftar aplikasi dan software yang dapat digunakan untuk membuat dan mengembangkan media pembelajaran berupa video pembelajaran yang diantaranya yaitu Canva, Powtoon, Prezi, Kinemaster, Assemblr Edu, Toontastic, FilmoraGo, YouCut, Sparkol VideoScribe, Wondershare Filmora, Genially, Augmented Reality,” pungkas Anne Effane, M.Pd.I.
Pada kesempatan yang sama, Dosen PGSD FAIPG UNIDA, Resti Yektyastuti, M.Pd dalam paparan materinya menyampaikan bahwasanya untuk mengembangkan media pembelajaran tentu seorang guru harus paham mengenai apa itu pelanggaran hak cipta dan bagaimana cara menghindari hal tersebut. Hak cipta adalah Hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundangundangan yang berlaku. Dan yang dilindungi oleh hak cipta diantaranya adalah buku, program komputer, pamplet, semua hasil karya tulis, ceramah, kuliah, pidato, arsitektur, peta, karya pertunjukan seperti musik, film, video dan lainnya. Lalu fotografi, koreografi, seni rupa, sinematrografi serta terjemahan.
“Ada pun jenis dari hak cipta diantaranya yaitu Full Copyright, Public Domain dan Creative Common (CC). Dan yang dianggap tidak melanggar hak cipta digunakan untuk keperluan pendidikan, keperluan dalam pengadilan, pementasan yang tidak dipungut biaya, pusat dokumentasi yang non komersial, salinan cadangan suatu program komputer oleh pemilik program komputer yang dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri. Kita pun harus tahu dan memahami cara agar terhindar dari pelanggaran hak cipta yaitu dengan cara gunakan hasil karya sendiri, hindari menggunakan karya orang lain tanpa izin, jika menggunakan karya orang lain sebutkan sumbernya dan unduh dari laman penyedia karya bebas copyright. Contoh dari laman bebas copyright yang bisa kita gunakan untuk musik yaitu Audio Library, Youtube Audio Library, Freesound, Jamendo , Bensound, kompoz dan NCS. Sementara laman bebas copyright untuk gambar diantaranya yaitu Pexels, Flickr, Lifeofpix, Pixabay, Stockphotosforfree, Freepik dan Freerangestock,” tutur Resti Yektyastuti, M.Pd.
Sementara itu Alumni PGSD UNIDA dan Guru SMP Yapissa Cicurug, Siti Nur Paridotul Ramadhan, S.Pd memaparkan praktik cara pembuatan media pembelajaran interaktif menggunakan Assemblr dan setelah praktik dilanjutkan dengan sesi diskusi serta tanya jawab.